Anggap Suasana Belum Kondusif, Rizieq Shihab Batal Pulang ke Indonesia

Kompas.com - 03/10/2017, 12:25 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab kembali menunda kepulangannya ke Indonesia. Sebelumnya dia sempat berencana akan kembali akhir September 2017 lalu.

Ketua Bantuan Hukum FPI Sugito Atmo Pawiro menyebutkan, Rizieq memastikan menunda kepulangannya meski ibadah haji di Tanah Suci sudah selesai sejak beberapa pekan yang lalu.

"Sementara (pulang ke Indonesia) ditunda dulu karena belum kondusif," kata Sugito saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (3/10/2017).

Sugito belum menjelaskan secara detil kondisi belum kondusif seperti apa yang dimaksudkan. Dia juga belum mengungkapkan wakti pasti kepulangan Rizieq ke Indonesia.

Baca: Kata Pengacara Rizieq soal Permohonan SP3 yang Belum Dijawab Polisi

Dalam wawancara dengan Kompas.com pada pertengahan September 2017 lalu, Sugito menyampaikan rencana Rizieq kembali sekitar tanggal 22 September.

Rizieq juga disebut sudah mempersiapkan kepulangannya, termasuk soal membeli tiket pesawat, meski menurut Sugito hal tersebut masih harus dipastikanlagi.

Saat tiba di Tanah Air nanti, Rizieq akan menghadapi sejumlah kasus hukum yang selama ini prosesnya tertunda.

Rizieq sudah berstatus sebagai tersangka dalam kasus dugaan chat WhatsApp berkonten pornografi. Diduga, percakapan WhatsApp itu merupakan pembicaraan Rizieq dengan Firza Husein.

Selain itu, Rizieq dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang menyinggung Tuhan serta umat agama tertentu. Ia juga dilaporkan mengenai penghasutan atas ucapannya soal uang rupiah baru emisi 2016 bergambar palu arit.

Baca: Musim Haji Selesai, Kapan Rizieq Shihab Pulang?

Tak hanya itu, hansip di Jakarta dan Kalimantan Timur melaporkan Rizieq lantaran atas salah satu ceramahnya ia dianggap menghina mantan Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochamad Iriawan dan kalangan hansip.

Rizieq juga dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri lantaran dianggap mengancam akan membunuh seorang pendeta.

Sedangkan di Jawa Barat, dia dilaporkan terkait tiga kasus, yakni dugaan pelecehan budaya Sunda, penodaan Pancasila, dan penyerobotan tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya

Saat Suhada 'Jagoan Cikiwul' Minta Maaf Ditemani Bunyi Token Listrik...

Saat Suhada "Jagoan Cikiwul" Minta Maaf Ditemani Bunyi Token Listrik...

Megapolitan
Rano Karno Minta Laut di Kepulauan Seribu Bebas dari Sampah Plastik

Rano Karno Minta Laut di Kepulauan Seribu Bebas dari Sampah Plastik

Megapolitan
Rano Karno Minta Seluruh Pemkot Jakarta Pastikan Pengelolaan Sampah Mulai dari Rumah Warga

Rano Karno Minta Seluruh Pemkot Jakarta Pastikan Pengelolaan Sampah Mulai dari Rumah Warga

Megapolitan
Gara-gara Cemburu, Pria di Cakung Dilukai Pakai Celurit

Gara-gara Cemburu, Pria di Cakung Dilukai Pakai Celurit

Megapolitan
Dedi Mulyadi Minta Polisi Tindak Tegas 'Jagoan Cikiwul' yang Minta THR ke Perusahaan

Dedi Mulyadi Minta Polisi Tindak Tegas "Jagoan Cikiwul" yang Minta THR ke Perusahaan

Megapolitan
Ironi Job Fair Jakarta: Banyak Lowongan, tapi Pengangguran Tetap Tinggi

Ironi Job Fair Jakarta: Banyak Lowongan, tapi Pengangguran Tetap Tinggi

Megapolitan
Rano Karno Resmikan 4 TPS3R untuk Kurangi Beban Sampah di Bantar Gebang

Rano Karno Resmikan 4 TPS3R untuk Kurangi Beban Sampah di Bantar Gebang

Megapolitan
4 Polisi Alami Luka Bakar Saat Demo Tolak RUU TNI di Gedung DPR Ricuh

4 Polisi Alami Luka Bakar Saat Demo Tolak RUU TNI di Gedung DPR Ricuh

Megapolitan
'Jagoan Cikiwul' Ditangkap, Warga Bekasi Diminta Lapor Polisi jika Ada Preman Berkedok Ormas

"Jagoan Cikiwul" Ditangkap, Warga Bekasi Diminta Lapor Polisi jika Ada Preman Berkedok Ormas

Megapolitan
Servis Motor Gratis, Hemat THR untuk Keluarga dan Beli Takjil

Servis Motor Gratis, Hemat THR untuk Keluarga dan Beli Takjil

Megapolitan
'Jagoan Cikiwul' Ditangkap, Polisi: Kami Tak Tolerir Premanisme Berkedok Ormas di Bekasi!

"Jagoan Cikiwul" Ditangkap, Polisi: Kami Tak Tolerir Premanisme Berkedok Ormas di Bekasi!

Megapolitan
Sopir Truk Akan Demo di Patung Kuda Hari Ini

Sopir Truk Akan Demo di Patung Kuda Hari Ini

Megapolitan
Sempat Dilarikan ke RS, 3 Mahasiswa Peserta Demo Tolak RUU TNI Telah Dipulangkan

Sempat Dilarikan ke RS, 3 Mahasiswa Peserta Demo Tolak RUU TNI Telah Dipulangkan

Megapolitan
Melonjaknya Aktivitas Belanja 'Online' Jelang Lebaran, Bikin Gudang DC Depok Kebanjiran Paket

Melonjaknya Aktivitas Belanja "Online" Jelang Lebaran, Bikin Gudang DC Depok Kebanjiran Paket

Megapolitan
'Jagoan Cikiwul' Dibawa ke Polres Metro Bekasi Usai Ditangkap di Sukabumi

"Jagoan Cikiwul" Dibawa ke Polres Metro Bekasi Usai Ditangkap di Sukabumi

Megapolitan
Tuntut RUU TNI Dibatalkan, Massa Aksi Jogja Memanggil Menginap di DPRD Yogyakarta
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau