Ini Bumbu Rahasia Rendang Minang yang Gurih Pedas dan Harum

Sajian Lezat untuk Hari Raya

Ini Bumbu Rahasia Rendang Minang yang Gurih Pedas dan Harum

Maya Safira - detikFood
Rabu, 21 Jun 2017 15:42 WIB
Foto: detikFood
Jakarta -

Pembuatan rendang memakai rempah yang bisa berbeda di tiap wilayah Sumatera Barat. Sementara isi rendang pun bisa beragam, tak hanya daging.

Kelezatan rendang tidak lepas dari dari ragam rempah yang digunakan. Bahan tersebut menjadikan rendang punya rasa kompleks yang istimewa.

Foto: Bumbu dasar yang diperlukan dalam pembuatan rendang Minang (Detikfood)



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Reno Andam Suri, ahli kuliner Minang, ada bumbu wajib dalam membuat rendang. Untuk bumbu halusnya memakai bawang putih, bawang merah, jahe, laos, cabe merah, daun kunyit dan daun jeruk. Tak ketinggalan penambahan santan. Reno mengatakan semua itu memang harus selalu ada dalam rendang Minang.

Baca juga: Rahasia Kelezatan Rendang Terletak pada Santannya

Diluar itu, orang Minang kadang memberi tambahan rempah lain. "Yang basic yang tadi terus ditambah-tambahin. Ada yang tambahin kari, tambahin kapulaga, kunyit juga regional. Ada yang pakai kunyit ada yang nggak. Kalau pakai jadi lebih kuning. Terus ada yang tambahin kemiri karena kemiri itu menambah dedak (bumbunya)," paparnya saat ditemui di tempat produksi Rendang Uni Farah milik Reno.

Foto: Bumbu halus untuk rendang sebelum dicampurkan ke santan (Detikfood)



Reno menyebut bahwa ciri rendang Minang memang tergantung kota dan orang yang memasaknya. Tambahan rempah ikut membedakan rendang di tiap wilayah.

"Kalau di Padang biasanya pakai kunyit. Kalau di Payakumbuh itu nggak. Di Payakumbuh sendiri ada yang pakai kapulaga, ada yang nggak. Kemudian kalau di Batusangkar, mereka tambahin ketumbar hijau, ketumbar mentah. Bukit Tinggi lain lagi. Mereka tambahin damar (kemiri). Jadi lain-lain. Tapi tampilannya (rendang) semua sama. Hitam dan kering," Reno menjelaskan.

Sementara isi rendang juga tak hanya daging. Rendang juga bisa dibuat dengan bahan ayam, paru, kentang, udang, telur, bebek, ikan, belut, hingga daun-daunan.

"Seperti Payakumbuh kan ada rendang daun kayu dari kaldu ikan, ikan gabus atau ikan haruan. Di Batusangkar juga ada rendang sama tapi pakai kaldu belut. Kadang belut kering, kadang belut sawah. Ada pakai belut juga, dimasak sampai kemudian belut hancur," tutur Reno.

Foto: Pembuatan rendang secara tradisional (Detikfood)



Baca juga: Perlu 7 Jam Masak Rendang Minang, Lauk Wajib Ketupat Lebaran

Selain bahan utama, rendang dapat diberi bahan tambahan. Termasuk singkong, kelapa atau kacang merah.

"Sumatera Barat itu kan terkenal dengan keluarga besar. Yang makan artinya banyak. Sehingga selain bahan utama, mereka juga menyisipkan bahan-bahan tambahan. Ada yang menambahkan singkong. Singkong dipotong dadu, digoreng sebentar terus dimasukkan ke kuah rendang. Jadi rendang singkong, itu biasanya padanannya dengan ayam. Ada lagi kelapa dipotong tipis-tipis dimasukkan ke rendang. Biasanya temannya rendang paru. Kalau daging biasanya dimasukkan kentang kecil-kecil atau kacang merah," ungkapnya.

Tertarik melihat pembuatan rendang tradisional? Simak video proses pembuatan rendang a la 'Uni Farah' berikut ini.

(msa/odi)

Hide Ads