Dalam postingan dituliskan "(BREAKINGNEWS] DPD FPI Jateng diundang Pondok Al Anwar Rembang pondoknya Mbah Moen untuk ikut membantu pengamanan acara pondok bersama Banser NU, Tapi di perbatasan Rembang Pagi ini semua atribut FPI disita secara paksa oleh aparat kepolisian yang dipimpin oleh kapolres dengan alasan *dititipkan ke kapolsek. dan kapolres secara arogan bilang: Pengamanan adalah tugas polisi. Saya tidak mau rembang ada atribut FPI. Atribut FPI tidak boleh masuk wilayah Rembang.
Postingan tersebut kemudian dibagikan oleh akun Facebook Cak Gio ke Group Info Seputar Rembang - ISR. Dalam grup tersebut, postingan menuai banyak komentar. Hingga Jum'at (9/6) sore, ada sedikitnya 344 komentar dan sudah dibagikan sebanyak 6 kali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini negara hukum Pak, silakan tunjukkan pasal mana, undang-undang apa yang melarang memakai atribut FPI?" kata Slamet.
Kapolres AKBP Sugiharto saat dikonfirmasi detikcom mengatakan, justru pihak Polres Rembang memfasilitasi para personel FPI dengan pakaian muslim baru.
![]() |
"Atribut yang dikenakan oleh para anggota FPI yang datang ke Rembang kami minta untuk melepasnya, kemudian kami ganti dengan baju koko baru. Itu bukan melucuti, tapi kami mengganti," ujar Sugiharto, Jumat (9/6).
Kapolres mengaku pihaknya sebelumnya telah mendengar kabar rencana kedatangan personel FPI ke Rembang untuk mengikuti pengajian Haul Kyai Zubair di Pondok Pesantren Al Anwar Sarang. Guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, polisi mengimbau FPI tidak ikut datang ke Rembang.
![]() |
Pada Jumat pagi, pihak kepolisian mendapati lima unit mobil berisi penuh rombongan personel FPI datang ke Rembang lengkap dengan atributnya.
"Belum tentu warga Rembang bisa menerima kedatangan tersebut, kami khawatir timbul gesekan. Sehingga inilah bentuk antisipasi kami," imbuhnya.
Tak ada efek negatif dalam kejadian ini. Acara haul berlangsung lancar.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu