kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45883,93   -8,18   -0.92%
  • EMAS1.328.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Benarkah ikan organik lebih menyehatkan?


Senin, 06 Februari 2017 / 15:20 WIB
Benarkah ikan organik lebih menyehatkan?


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Sayuran organik kerap menjadi primadona di kalangan pecinta gaya hidup sehat . Pasalnya, sayur organik dibudidayakan tanpa tambahan zat kimia, seperti pestisida, sayuran organik dinilai lebih sehat dikonsumsi.

Kini, produsen ikan pun kian marak menggunakan label organik pada produk ikan, terutama ikan beku dan kalengan. Namun, sebaiknya Anda tak terkecoh dengan label organik pada ikan.

Dilansir dari Thesun.co.uk, Departemen Pertanian AS (USDA) menyatakan penggunaan label organik pada produk ikan bisa saja tidak ada artinya.

Mulai banyak produsen ikan di Amerika yang menggunakan label organik, namun menurut USDA, banyak budidaya ikan yang belum diawasi oleh pemerintah secara langsung, sehingga label organik pada ikan masih dipertanyakan. Kecuali produk ikan tersebut memiliki label “USDA Organic”, artinya pemerintah sudah menyetujui secara sah.

Dengan kata lain, walau tanpa label organik, ikan tetap merupakan sumber pangan yang baik. Lembaga Pengawasan Makanan dan Obat AS (FDA) menyarankan untuk makan beragam variasi ikan 2-3 porsi seminggu, sedang anak-anak di atas 2 tahun 1-2 porsi seminggu.

"Ikan merupakan sumber protein dan nutrisi penting untuk anak-anak, wanita hamil, dan juga yang sedang menyusui," kata Stephen Ostroff, M.D., Wakil Komisaris Makanan dan Kedokteran Hewan FDA.

Namun, untuk mengurangi paparan merkuri dalam ikan laut, FDA menyarankan untuk membatasi jenis ikan tertentu, seperti King Mackerel, Marlin, Hiu, Tuna jenis bigeye, serta ikan Todak.

(Bestari Kumala Dewi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Mastering Financial Modeling Success in B2B Selling

[X]
×