Share

Tuntut Ahok Dihukum, Kakek Ini Rela Naik Bus dari NTB ke Jakarta

Dara Purnama , Okezone · Jum'at 04 November 2016 05:44 WIB
https: img.okezone.com content 2016 11 04 338 1532506 tuntut-ahok-dihukum-kakek-ini-rela-naik-bus-dari-ntb-ke-jakarta-GMFHgC2CrV.jpg Muhammad Sholeh (80) saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta (Dara/Okezone)
A A A

JAKARTA – Massa ormas Islam dari berbagai daerah memadati Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Mereka datang ke Ibu Kota untuk berdemonstrasi pada Jumat 4 November 2016 atas kasus dugaan penistaan agama dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Satu di antara massa adalah Ustad Muhammad Sholeh (80). Jauh-jauh datang dari Nusa Tenggara Barat (NTB), ia hanya meminta kepastian hukum dari pemerintah atas kasus Ahok. Dia pamit ke keluarganya dengan alasan berjihad ke Jakarta membela Islam.

"Saya sendiri naik bus dari NTB. Biaya sendiri. Saya bawa uang Rp4 juta. Naik bus Dunia Mas dari Dongpu ke Mataram biayanya Rp250 ribu. Dari Mataram ke Jakarta naik bus Titian Mas Rp500 ribu," kata Sholeh kepada Okezone di Masjid Istiqlal, Kamis (3/11/2016).

Sholeh mengaku, sudah seminggu berada di Masjid Istiqlal. Bahkan dia mengaku sangat senang bisa salat di shaf pertama. Datang ke Jakarta menurutnya adalah panggilan hati untuk membela keyakinan yang diajarkan Islam.

"Ini panggilan hati karena untuk membela agama. Supaya manusia dengan selamat berdasarkan firman Allah SWT. Kita bukan membenci agama lain, tapi kewajiban kita harus membela agama," katanya.

Selama sepekan di Jakarta, dirinya mengaku juga melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Saya sudah masukkan surat ke Istana Negara untuk Bapak Presiden yang berkaitan dengan Pak Ahok. Surat ini atas nama pribadi. Saya Mohon dialog dengan Bapak Presiden," katanya.

Menurutnya sebelum kasus ini mendapat kepastian hukum, Sholeh akan tetap bertahan di Masjid Istiqlal.

"Saya ingin serahkan kepada pemerintah. Aksi besok harus damai aksi ini. Saya enggak bakal pulang sebelum kasus ini tuntas oleh pemerintah. Harus ada kepastian hukum dan menentukan salah benarnya Ahok," tukasnya.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(sal)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini