Psikolog Ini Yakin Jessica, Hakim, JPU Akan Merasa Tertekan

Kamis, 27 Oktober 2016 - 05:32 WIB
Psikolog Ini Yakin Jessica, Hakim, JPU Akan Merasa Tertekan
Psikolog Ini Yakin Jessica, Hakim, JPU Akan Merasa Tertekan
A A A
JAKARTA - Sidang kasus pembunuhan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso hari ini akan menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Pasalnya, majelis hakim akan membacakan vonis terhadap Jessica

Psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta menuturkan, pembacaan vonis oleh hakim tentang pembunuhan Mirna memang membuat banyak pihak menjadi penasaran. Penentuan vonis ini akan sangat berat bagi semuanya secara psikologis.

"Apapun keputusannya, kondisi ketidakpastian saat ini memang sangat tidak nyaman. Bagi siapa pun kondisi ketidakpastian akan membuat semua pihak yang terkait dengan kasus ini merasa sangat tertekan," kata Shinta kepada SINDOnews, Rabu, 24 Oktober 2016 kemarin.

Menurut Shinta, semua keputusan akan sangat tergantung bagaimana pandangan majelis hakim atas kasus ini. Sorotan media yang sangat besar pada kasus ini juga membuat pihak-pihak yang terkait semakin merasa tertekan menunggu keputusan ini.

Rasa tertekan ini bisa muncul dalam bentuk kecemasan yang tinggi, tidak dapat mengalihkan perhatian pada hal lain, detak jantung meningkat, bahkan bisa sampai pada simptom psikosomatis seperti sakit perut, gangguan lambung, masalah pada pernafasan, sakit kepala dan sebagainya.

"Tentu yang paling merasakan tekanan adalah Jessica sebagai terdakwa. Tetapi di sisi lain seperti keluarga Mirna, JPU, dan penyidik juga merasakan hal yang sama meski dalam intensitas yang berbeda," ungkapnya.

Shinta menuturkan, perasaan ketegangan dan kecemasan yang tinggi pasti muncul. Majelis hakim sendiri sebenarnya sudah sangat berpengalaman untuk mengambil keputusan terbaik berdasarkan fakta yang ada.

Majelis hakim harus bersikap objektif dalam menilai kasus. Apapun kasusnya. Namun sebagai manusia, sangat wajar jika perasaan tertekan dan stress juga muncul karena dalam kasus ini pasti ada satu pihak yang 'dimenangkan' dan sebaliknya.

"Apapun keputusannya nanti pasti keputusan hakim akan memenangkan salah satu pihak. Inilah yang membuat ketegangan dirasakan oleh kedua belah pihak yang berperkara," ujarnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3980 seconds (0.1#10.140)