Bicara spesifikasi, ponsel bikinan produsen China ini layak masuk kategori mumpuni. Prosesornya mengandalkan Snapdragon 617 yang sudah mengusung teknologi octa core, dipadu dengan penggunaan RAM 3 GB. Memori internalnya juga tak kalah besar, mencapai 32 GB.
Sementara bentang layarnya selebar 5,5 inch mewakili penggunaan nama Plus yang diusungnya, dengan resolusi full HD (1.920 x 1.080 pixel).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun terlepas dari spesifikasinya yang menjanjikan performa mumpuni itu, daya tarik lain dari Pureshot Plus 2 terletak di dukungan frekuensinya. Ponsel ini dipastikan mendukung semua frekuensi yang digunakan oleh operator di Indonesia. Ditambah teknologi carrier aggregation yang diusungnya, sehingga pengguna bisa merasakan kecepatan hingga 300 Mbps secara teori.
Pureshot Plus 2 juga bisa mengenali kartu GSM dan CDMA sekaligus. Sehingga pengguna bisa menggunakan keduanya secara bersamaan dengan bermodalkan Pureshot 2 Plus.
Di sisi lain, desain juga jadi sektor yang coba ditonjolkan Pureshot Plus 2. Ponsel ini dibalut lapisan kaca hingga ke bagian belakangnya, yang membuat ponsel ini tampak premium dan juga berkilau. Pemilihan bentuk bezel membulat juga bikin ponsel ini nyaman di genggaman, meski berpotensi mudah tergelincir karena permukaan yang licin.
Penasaran harganya? HiSense bersama Smartfren membanderol ponsel ini lumayan tinggi. Konsumen yang berminat mesti merogoh kocek sebesar Rp 3,7 juta bila ingin memboyongnya. Tapi selain ponselnya sendiri, pengguna juga akan dimanjakan oleh kuota data hingga 30 GB selepas aktivasi perdana Smartfren yang terselip dalam paket penjualan.
"Kami yakin produk ini bisa diterima oleh masyarakat, karena sebelumnya Smartfren juga telah bekerja sama dengan HiSense seperti di Andromax R2 maupun produk lainnya. Ditambah lagi perangkat ini juga sudah mendukung teknologi Voice over LTE (VoLTE)," ujar Sukaca Purwokardjono, Division Head Smartphone Business Smartfren, di restoran Ocha & Belle, Morissey, Kebon Sirih, Jakarta. (yud/fyk)