Megibung dan Menikmati Menu Indonesia Gaya Fine Dining

Eat Smart Indonesia

Megibung dan Menikmati Menu Indonesia Gaya Fine Dining

Odilia Winneke Setiawati - detikFood
Kamis, 11 Agu 2016 06:54 WIB
Foto: detikfood
Jakarta - Dalam satu hari dua sajian kuliner Indonesia dinikmati peserta tur. Gaya tradisional Bali dan gaya restoran fine dining.

Eksplorasi makanan tradisional Indonesia menjadi acara tur kemarin (10/8). Menuju kawasan Tebongkang, Ubud, peserta tur dibawa ke Warung Darta, milik I Gusti Nyoman Darta atau pak Darta, Pria Bali ini dikenal sering mengadakan cooking class dan meracik hidangan Bali untuk acara khusus. Warungnya sederhana dipenuhi dengan meja kayu panjang dan meja untuk lesehan.

Loloh cemcem, minuman tradisional Bali disajikan sebagai pembuka. Rasa asam segar daun ini sangat menyegarkan. Meskipun tak semua peserta tur menyukainya. Karena makanan disajikan untuk megibung (makan bersama) maka setiap meja diberi satu tampah berisi makanan untuk 4 orang.

Aroma gurih wangi kelapa pun tercium saat penutupnya dibuka. Tampah ini berisi satu set lauk dan nasi. Nasi putih di bagian tengah dikelilingi aneka lauk pauk. Lawar daun belimbing, lawar nangka muda, lawar pakis, sate empol, sate asem, garang asem, sate babi dan tum. Sambal dan garam serta trancam (sup bening berisi daging cincang dan daun cabe).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Saat meracik lawar, orang Bali selalu perhatikan kondisi badan. Seperti pemakaian daun belimbing untuk turunkan gula darah. Makan lawar fungsinya seperti minum jamu,' ungkap pak Darta. Hidangan gaya home cooking ini meskipun asing bagi peseta tur tetapi mereka menikmatinya. 'Rasanya unik. Saya suka sate yang macam-macam ini,' komentar Kathy.

Sajian tradisional Bali ini ditutup dengan pisang goreng yang disajikan dengan kelapa parut dan serutan gula merah. Agak unik tampilannya dan rasa manis hangatnya membuat pisang goreng inipun disantap habis oleh peserta tur, Eksplorasi kuliner Indonesia berlanjut saat makan malam. Kali ini berupa rangkaian sajian tradisional Indonesia dalam gaya fine dining. Manisan Restaurant di Alaya Ubud memberi suasana Indonesia yang kuat.

Bangunan semi terbuka berbentuk joglo ini dikelilingi kolam dan persawahan. Menu yang dirancang khusus oleh William Wongso ini merupakan rangkaian menu yang mewakili beragam kuliner Indonesia.

'Menu ratna mutu manikam ini mewakili beragam hidangan Indonesia. Sekali penyajian bisa dicicipi beragam makanan,' jelas pak William.

Diana Von Cranach dari Herb Library Bali menyajikan sajian pembuka yang unik. Sate tahu dibungkus daun dakdak, tempe bacem sambal bongkot disajikan dengan hiasan edible flower.

Kemudian disusul dengan Sup Ares Bebek yang berisi paduan daging bebek dan irisan halus batang pisang muda. Nasi jinggo, nasi populer Bali disajikan dengan sentuhan baru oleh Diana. Nasi dari beras gogo diberi taburan kacang cincang, irisan labu siam dan wortel dan serundeng,

Lauk utama yang melengkapi terdiri dari ikan bakar bumbu tombur, sate srepeh, udang bakar madu, lawar campur dan mie goreng Padang. Rupanya beragam sajian ini dinikmati peserta satu persatu dengan penuh perhatian.

Apalagi ditutup dengan dua sajian dessert. Dari sarikayo, kue lumpur dengan saus bertabur biji mutiara. Sedangkan Diana meracik dessert berupa keripik pisang, kue pisang, tingting wijen dan kelapa sangrai.

Usai menikmati sajian lengkap dengan iringan lagu-lagu Jawa, peserta turpun memberikan tepuk tangan meriah, sebagai tanda terima kasih pada tim chef Manisan. (odi/odi)

Hide Ads