Share

Massa Organisasi Sayap PDIP Geruduk Kantor TV One

ant , Jurnalis · Kamis 03 Juli 2014 04:01 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 03 568 1007410 NTsddDP9j9.jpg ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
A A A

JAKARTA - Sekira 40 orang massa Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), organisasi sayap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendatangi kantor stasiun televisi TV One pada Rabu, 2 Juli tadi malam. Mereka menyatakan keberatan atas pemberitaan yang dinilai fitnah terkait hubungan antara PDIP dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Kami menyampaikan aspirasi dan keberatan kami atas kepada TV One atas pemberitaan fitnah dan bohong mengenai PDIP," kata Ketua Repdem, Masinton Pasaribu, dalam akun twitter-nya, setelah melakukan aksi.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Menurutnya, Repdem merasa perlu untuk menyatakan keberatan karena pemberitaan TV One yang menstigmakan PDIP dengan komunisme adalah fitnah yang tidak bisa dibiarkan.

"Berita bohong dan fitnah jika dibiarkan pemberitaannya berulang-ulang maka akan dianggap sebagai kebenaran palsu. Kami sangat menjunjung tinggi kebebasan pers dalam berdemokrasi dan kami tindak ingin kebebasan itu rusak oleh berita fitnah," tulis Masinton.

Lebih lanjut Masinton menyamakan pemberitaan TV One dengan stigma komunis dalam masa kekuasaan Orde Baru yang merupakan ancaman terhadap demokrasi dan kebebasan pers.

"Jika stigma seperti Orde Baru terus direproduksi ulang, maka suatu saat pemberitaan yang tidak sesuai dengan selera penguasa akan dicap sebagai komunis," kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo dalam sebuah pesan singkat mengecam pemberitaan TV One karena dinilai provokatif dan tidak memiliki sumber yang jelas sehingga merugikan partainya.

Tjahjo meminta TV One untuk segera melakukan klarifikasi atas berita yang menuding PDIP sebagai musuh TNI Angkatan Darat dan mendukung tokoh-tokoh eks Partai Komunis Indonesia (PKI).

(put)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini