Coretan Kartini Tak Lekang Dimakan Zaman?

Penulis: Dewi Ratna

Diperbarui: Diterbitkan:

Coretan Kartini Tak Lekang Dimakan Zaman? Happy Salma - Maria Asteria - Bunda Iffet @ KapanLagi.comĀ®
Kapanlagi.com - Pemikiran Kartini tentang perempuan Indonesia yang dapat melakukan kegiatan sesuai dengan keinginan, ternyata menjadi kenyataan. Bahkan emansipasi kaum hawa kini bukan sesuatu yang asing lagi walau masih belum semua memahami. Terlebih semua bidang yang dulu hanya ditangani pria, juga digeluti oleh wanita. Sehingga ada anggapan cita-cita Kartini modern tercapai. Benarkah demikian?

Bagi Happy Salma, yang dijumpai di Grand Indonesia usia pertunjukan monolog, hal tersebut benar-benar terjadi saat ini. Apalagi lebih dari satu kegiatan dapat dilakukan wanita.

"Iya dan kadang orang berpikir dengan profesinya Kartini orang nomor satu. Padahal menurut saya nomor satu adalah saat seorang perempuan jadi perempuan yang multi ganda. Kerja, karir atau ibu rumah tangga sekalipun, adalah Kartini hebat di mata saya," katanya.

Selain itu sosok Kartini juga mempunyai arti sendiri. Bahkan pemikiran yang ditulis salah satu pahlawan nasional ini pernah dijadikan tolak ukur di jaman Belanda namun selaras dengan kondisi sekarang.

"Dia Merupakan sebuah simbol pada jaman penjajahan Belanda karena pemikiran dan intelektualitas-nya. Sehingga dia dianggap tolak ukur sebuah kemajuan di Hindia Belanda pada jaman itu. Tapi pada daerah-daerah tertentu di Indonesia perempuan berbeda-beda. Di Aceh malah sudah angkat bambu runcing. Jadi simbol Kartini, pemikiran yang bukan hanya pemikiran tapi apa yang yang dicita-citakan Kartini sudah terjadi pada saat ini. Jadi dia pahlawan kita," tutur Happy.

Hal senada diungkapkan Bunda Iffet. Ibunda drummer Slank, Bimbim ini mengakui jika Indonesia tak mempunyai pemikiran seseorang Kartini maka tidak mungkin pencapaian prestasi di segala bidang oleh kaum hawa tercapai.

"Dia itu pahlawan buat perempuan Indonesia. Kalo gak ada dia, mungkin (wanita) tak ada yang taekwondo, pilot dan tidak ada apa-apa. Jadi kita sangat menghargai, oleh karena itu tiap tahun diadakan peringatan Kartini," jelasnya.

Maka dari itu, saat ini perempuan Indonesia telah menjelma menjadi Kartini sesuai dengan jamannya. Apalagi semua pekerjaan yang tak pernah dipegang wanita dulu, kini sudah dengan mudah dijumpai. Dan kaum Adam tak sungkan lagi membantu.

"Semua perempuan udah jadi Kartini sekarang ini. Ketika dia berani mengemukakan pendapat, saat tak dikurung di rumahnya saat 12 tahun atau dapat memilih pasangan hidupnya maka sudah menjadi wakil dari impian para wanita di jamannya Kartini. Termasuk ibu rumah tangga yang mendidik dan kerja sama dalam mengurus keluarga dengan suami, jadi kerja sama perempuan dan laki dalam keseimbangan," paparnya.

Sedangkan Renitasari Adrian, selaku Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation mengaku semua perempuan Indonesia sekarang merupakan wanita ideal. Dengan kemampuan lebih dari satu talenta yang mereka dapat melalui semua itu dengan baik.

"Sekarang di mana-mana wanita Indonesia sudah multi talenta. Ibu rumah tangga, mengasuh anak, jadi pasangan suami, di kantor jadi pemimpin. Jadi yang ideal, yang dapat mengimbangkan walau untuk mencapai itu agak mustahil perempuan," katanya di tempat yang sama.

Namun yang pasti, idealnya perempuan dapat melakukan kegiatan sesuai keinginan tanpa melupakan kodrat. "Jadi pasti salah satu ada yang timpang. Tapi melihat kemajuan perempuan Indonesia saat ini, juga diberikan kebebasan dalam karir sebuah perusahaan. Juga di birokrat sudah banyak perempuan. Kembali ke kodrat, saat di rumah dia jadi ibu, istri untuk suami," paparnya.

Setali tiga uang, Bunda Iffet mengatakan bahwa selayaknya perempuan ingat dengan kodrat kendati menggeluti bidang yang dicita-citakan. Bahkan jika dapat menjaga hal tersebut, pernikahan bakal utuh.

"Tetap setingginya wanita berkarir, tapi begitu pulang ke rumah, jadi istri lagi. Jadi kalau kita ikuti semua itu, insya Allah nggak ada perceraian. Bunda 53 tahun perkawinan. Kita saling baik dan menghormati, itu aja nomor satu," jelasnya.

Namun bagi Happy, ideal seorang wanita itu tergantung dari cara pandang seseorang dalam memenuhi kebutuhan. Sebab masing-masing mempunyai penilaian untuk hal ini. Bahkan ia sendiri masih ragu akan mengikuti jejak orang yang dipandangnya wanita ideal.

"Kalo saya ya ideal kayak ibu saya. Karena bekerja, bisa urus anak, suami, keluarga, kayaknya bisa segala macam. Saya sempat mikir, ibu suka tidur gak sih. Itu ideal luar biasa. Karena pada saatnya nanti apakah saya bisa kayak gitu, karena menurut saya tidak mudah," paparnya lagi.

Tetapi hal bertolak belakang dikatakan Miss Indonesia 2014 Maria Asteria Sastrayu R. Ia malah melihat masih ada perbedaan perlakuan antara wanita dengan pria. Apalagi pola pikir masyarakat belum sepenuhnya berubah mengenai potensi yang dimiliki kaum hawa sejajar dengan kaum adam.

"Saya masih melihat perbedaan gender di Indonesia. Misalnya gimana wanita Indonesia digambarkan di media, laki-laki masih dominan, sedangkan wanita masih lemah. Saya pikir masyarakat Indonesia belum punya mind set bahwa wanita bisa jadi pemimpin, belum ada kepercayaan," tegasnya.

Karena itu ia berharap para perempuan terus berjuang hingga pola pikir masyarakat kesetaraan gender berubah dan Maria meyakini hal tersebut dapat terjadi.

"Mungkin lewat pendidikan, media, dalam bagaimana masyarakat melihat isu ini. Selain itu mind set masyarakat harus bisa berubah tentang ini. Saya juga ingin wanita agar bisa berjuang lewat perbedaan gender dan great on the future," terangnya.

Terlepas dari beragam pendapat di atas, peran Kartini melalui coretan-coretan pemikiran soal wanita mengubah kaum hawa untuk lebih banyak mengisi kegiatan yang selama ini didominasi laki-laki. Namun di sisi lain, sudah selayaknya pula pria memberikan kesempatan pada mereka untuk mengembangkan diri sesuai bidang yang diinginkan. Sehingga nantinya diperoleh sinergi yang luar biasa antara pria dan wanita untuk maju bersama di masa depan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/dis/dew)

Editor:

Dewi Ratna

Rekomendasi
Trending