JAKARTA- Dalam debat final calon presiden dan calon wakil presiden 2014, yang dihelat di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu 5 Juli 2014, Prabowo Subianto meminta penjelasan kepada calon presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai masalah koperasi.
Prabowo sempat mendengar dalam kampanye Jokowi di Indramayu, jika mantan Wali Kota Solo itu tidak setuju keberadaan koperasi di desa. Namun, Jokowi membantah hal tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Mungkin bapak salah baca atau salah dengar. Koperasi soko guru kita. Enggak mungkin seorang Jokowi ngomong begitu," kata Jokowi saat menjawab pertanyaan Prabowo.
Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI), Agung Suprio, menilai, pernyataan Jokowi tersebut masih blunder lantaran masih belum didukung bukti pengakuan warga Indramayu.
"Jokowi mengakui tidak pernah mengatakan tidak setuju dengan koperasi ketika kampanye di Indramayu. Namun jika pengakuan Jokowi ditolak oleh orang Indramayu dengan bukti yang valid, maka isu akan bergeser dari substansi ke arah integritas," kata Agung saat berbincang dengan Okezone, Minggu (6/7/2014).
Bahkan, Agung menilai bisa saja jawaban Gubernur DKI Jakarta non-aktif itu merupakan upaya 'ngeles' karena tidak ada penegasan benar atau tidak.
"Jika masalah subtansi orang bisa ngeles karena secara teoritik dimungkinkan. Namun orang tidak bisa lari dari masalah integritas karena pembuktiannya sederhana yaitu benar atau tidak," tegasnya.
Lebih lanjut, dia menilai, debat final capres cawapres ini yang akan menentukan pilihan para swing voters yang diperebutkan kedua kandidat.
"Detail debat inilah yang justru menegangkan dan akan sangat berpengaruh terhadap swing voter," tukasnya.(fid)
(ahm)
