Jokowi: Hati-hati, kelihatannya ada yang mau curang saat Pemilu
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang hari ini menjadi juru kampanye PDI Perjuangan. Capres partai banteng moncong putih ini mengingatkan kepada kader PDIP selalu waspada mengawal perolehan suara.
Jokowi minta mereka mengawasi pengiriman surat suara dari TPS menuju tempat perhitungan suara di tingkat kelurahan hingga ke tingkat kecamatan. Jokowi mensinyalir, pada 9 April nanti, akan ada kecurangan pada perolehan suara.
"Hati-hati, kelihatannya ada yang mau curang. TPS sampai kelurahan diikuti. Jangan menang di TPS, di kelurahan bisa kalah. Jaga juga sampai kecamatan," kata Jokowi saat menyampaikan orasi di gelanggang olahraga Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (16/3),
"Jangan sampai kita mendapatkan 240 di TPS, di kelurahan, nolnya hilang. Saksi sangat menentukan," ujarnya.
Untuk itu, ia memerintahkan setiap kader untuk mengawal pengantaran surat suara usai pemilihan. Kecurangan menurutnya terjadi pada saat pengiriman surat suara.
Dia menambahkan, jika PDIP menang telak di Jakarta, kemenangan juga akan berimbas di wilayah lain. Jakarta menurutnya merupakan tolak ukur penentuan suara PDIP di Indonesia.
"9 April PDIP harus menang telak. Biasanya, kalau di Jakarta menang mutlak, anginnya berimbas ke daerah lain," ujarnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaNamun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP ingatkan pesan penting untuk Presiden Jokowi dalam memimpin selama Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaMaruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.
Baca SelengkapnyaPernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca Selengkapnya