Jelang Pemilu, Paranormal ini Mengaku Didatangi Banyak Caleg yang Resah

Jelang Pemilu, Paranormal ini Mengaku Didatangi Banyak Caleg yang Resah

- detikNews
Jumat, 07 Mar 2014 14:02 WIB
Foto: Arbi Anugrah/detikcom
Banyumas - Apapun jalan ditempuh para caleg untuk meraih tujuan dan simpati warga agar lolos dalam pemilihan umum. Jasa dukun politik pun laris manis walaupun harus merogoh kocek yang sangat mahal.

Siang itu tak tampak keramaian di rumah yang dijadikan sebagai tempat praktik paranormal Ki Aji Langlang Jagad di Desa Rempoah, Kecamatan Baturaden, Banyumas, Jawa Tengah. Sebuah mobil Toyota Fortuner berwarna putih nampak terparkir di garasi rumah paranormal yang mempunyai nama asli Setiaji Heroestianto (36).

Ki Aji, panggilan Setiaji Heroestianto, sudah mulai menjalani profesinya sebagai paranormal sejak 2007 silam. Meski tergolong masih muda, Ki Aji mengaku risih dengan pandangan orang yang selama ini menilai paranormal selalu dekat dengan takhayul. Menurut dia, pandangan tersebut bisa dirasionalkan di dalam dunia paranormal. Dia tidak canggung menggunakan alat komunikasi modern untuk berkonsultasi dengan para kliennya. Juga untuk wawancara mengenai profesinya sebagai paranormal.

"Kenapa mesti malu? Paranormal juga kan sebuah profesi. Kalau tidak mau diekspos, justru itu yang harus dipersoalkan," katanya yang saat itu menggunakan baju kebesaran berwarna hitam ketika ditemui beberapa waktu lalu.

Ki Aji mengaku dari profesinya ini bisa membantu banyak orang, terutama pada masa pencalonan legislatif menjelang pemilu. Pasien yang datang pun beragam mulai dari calon kepala daerah di level kabupaten-kota hingga caleg yang ingin sukses untuk mencapai ambisi politiknya. Menurut dia, hal tersebut wajar calon legislatif mendatanginya. Sebab, menurutnya, kehidupan politik sulit dipisahkan dari urusan seperti ini.

"Yang datang biasanya mereka yang merasa resah di dalam hatinya, meski sebenarnya mereka selalu memasang muka ceria. Karena itulah, mereka butuh dibuka auranya dan diberi pandangan-pandangan agar bisa percaya diri," ucap paranormal yang sebelumnya juga sering didatangi calon kepala desa dan lurah.

Hampir semua pasiennya berhasil menduduki kursi kekuasaan seperti yang diimpikan. "Sekarang menjelang pileg, sudah puluhan caleg yang datang. Namun hanya 30 caleg yang dinilai memenuhi syarat untuk dibantu," jelas Ki Aji.

Mereka yang datang tak hanya dari wilayah Banyumas, tapi juga Kalimantan, Sumatera, serta provinsi lain. Dia memberi jaminan hingga 80 persen orang yang meminta bantuannya akan meraih kekuasaan. Syaratnya hanya asal tidak satu daerah pemilihan, Ki Aji sanggup untuk memenangkannya. Karena keberhasilan tersebut, dia banyak dikenal orang dari beberapa daerah.

"Saya juga sudah membuka praktik di luar rumah, yakni di sebuah hotel di kawasan Blok M Jakarta," ujarnya

Untuk membantu keinginan para caleg tersebut, Ki Aji membuka aura kliennya. Tujuannya, agar si caleg bisa menebarkan empati dan simpati kepada calon pemilih. "Setelah itu, calon tidak melakoni syarat apa pun. Semua syarat lainnya, saya lakoni secara pribadi," katanya.

Untuk memenuhi syarat tersebut, Ki Aji harus melakukan ritual dengan tapa kungkum (berendam) di pancuran tiga Lokawisata Baturraden, Jawa Tengah. Laku rendam atau kungkum tersebut dilakukan mulai jelang tengah malam hingga mendekati pagi sambil membaca mantra, ajian atau doa khusus. Pilihan tempat di pancuran tiga tersebut, karena wangsit asalnya berasal dari daerah tersebut.

"Di sana ada pesarean Mbah Ki Tapa Angin dan disana menjadi tempat utama saya melakukan laku ini," ujarnya.

Meditasi dilakukan agar pasiennya menang. Dia harus 'berperang' secara supranatural dengan paranormal yang disewa kandidat lain. "Meditasi dilakukan sampai pemilu berakhir. Bahkan menjelang detik-detik pemilihan, kerjanya semakin berat, karena harus berperang dengan dukun politik kandidat lain," ujar Ki Aji.

Maka dari itu, Ki Aji memberikan syarat kepada para calon kliennya agar mengikuti ajang kontestasi tidak dalam satu daerah pemilihan. "Kalau satu dapil, saya nanti jadi bingung. Lebih baik, saya memilih salah satunya.Tidak lucu kan, kalau semua caleg yang datang dalam satu dapil jadi semuanya," ujarnya.

Selain berprofesi sebagai paranormal, Ki Aji kadang juga merangkap sebagai penasihat dari kliennya yang ingin berkonsultasi dalam berbagai hal dalam konteks kampanye. Konsultasi tersebut biasanya dilakukan melalui saluran ponsel. Kadang ada yang sekedar menanyakan baliho harus ditambah atau tidak. Ada juga yang bertanya sebaiknya di mana baliho dipasang.

"Ada juga yang menanyakan tentang strategi kampanye. Kadang saya juga bertindak seperti konsultan politik juga," ujar dia.

Mengenai bayaran, Ki Aji tidak sembarangan memasang tarif, tetapi melihat kondisi keuangan pasiennya. Namun umumnya dia memilih memasang tarif dari Rp 10 juta hingga Rp 100 juta untuk caleg yang berkonsultasi kepadanya.

"Biasanya kalau soal tarif saya sesuaikan dengan kemampuan mereka. Itu pun dibayar nanti setelah mereka 'jadi'," ujarnya.

Saat ditanya adanya caleg yang ngemplang tidak membayar jasanya setelah jadi, Ki Aji mengaku pernah mendapatkan klien yang seperti itu. "Saya anggap yang tidak membayar berarti bukan rezeki saya," ungkapnya.

(arb/try)


Hide Ads