“Siapa yang bisa batasi dunia itu? Enggak bisa. Kalau ada yang melanggar oke, Insya Allah bisa ditutup,” kata Tifatul di Gedung Kemenkoinfo, Jl Medan Merdeka Barat, Jakpus, Senin (24/3/2014).
Bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera itu mengatakan batasan gambar di internat yang bisa ditutup kalau mengandung pornografi, sadisme, atau terorisme. Dia mencontohkan seperti misalnya tayangan adegan vulgar di youtube yang cepat beredar di Jakarta bisa langsung diblokir dua jam setelah diunggah.
“Kalau mengandung porno yang melanggar itu jelas bisa kita tutup. Tapi, kalau kampanye, tidak ada larangan di sosial media. Enggak ada alasan untuk menutup itu,” sebut pria kelahiran Bukit Tinggi, 28 September 1961 itu.
Tifatul menuturkan yang melihat tayangan youtube Aburizal Bakrie ke Maladewa cukup banyak. Meski dia tidak mengetahui jumlah angkanya. Dia menyimpulkan meski penggugah pertama video tersebut sudah menarik gambar namun masyarakat yang melihat sudah terlanjur menyebarkannya.
“Khalayer dan bulliyersnya sudah terlihat itu. Tapi, kan yang pasang di youtube kan yang ada di pesawat itu. Saya kan enggak ikut di dalamnya. Kamu jangan gitu dong ngelihatnya ke saya terus,” ujarnya seraya tertawa.