Sebanyak 51 perusahaan BUMN telah merealisasikan program 'bapak angkat' untuk olahraga Indonesia. Dari program tersebut, ratusan atlet berprestasi akan mendapat tunjangan spesial. Termasuk di antaranya adalah atlet yang akan berlaga di Asian Games September mendatang.
"Dana dari BUMN (tersebut) terlambat, ini dikarenakan dari beberapa cabang belum memberikan laporan pertanggungjawaban saat di SEA Games kemarin kepada kita," kata Inugroho ketika ditemui di Kantor KONI Pusat, Rabu (19/3/2014).
Dijelaskan Inugroho, dari 26 cabang yang mendapatkan tunjangan, baru 80 persen yang memberikan laporan. "Itu pun masih harus kami teliti. Seperti judo, gulat itu sudah beri laporan. Tapi beberapa cabang lain itu, laporannya ada yang kami pulangkan, karena memang ada yang belum pas,"sebutnya.
Nanti, lanjut dia, jika dari pihak cabang sudah rampung dan diterima oleh KONI. Pihaknya sendiri yang akan melaporkan itu kepada BUMN.
"Saya sih harapannya, finalisasi laporannya rampung dalam bulan ini. Karena Asian Games ini kan waktunya sempit," sebutnya.
Menilik jumlah dana yang didapat cabang dari BUMN untuk tahun 2013, diakui Inugroho, belum maksimal. Hanya 70 persen dari keseluruhan dana yang diserap.
"Dari 17 miliar yang cair, hanya 8 sampai 9 M yang bisa diserap pada saat SEA Games kemarin. Harapan saya sisa uang yang belum diserap bisa dialokasikan pada multievent tahun 2014."
(mcy/roz)