kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45883,93   -8,18   -0.92%
  • EMAS1.328.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini rahasia agar berumur panjang


Jumat, 25 Maret 2016 / 17:05 WIB
Ini rahasia agar berumur panjang


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Mau panjang umur? Perbanyaklah makan sayuran dan kurangi konsumsi daging.

Disarikan dari Yahoo News, para peneliti dari Oxford University mengamati, mengonsumsi sayur dan buah serta mengurangi asupan daging merah, dapat menghindari 5,1 juta kematian per tahun pada tahun 2050.

Tak tanggung-tanggung, pola diet ini juga memperpanjang umur bumi. Karena dengan mengurangi asupan daging akan meminimalisir emisi yang berhubungan dengan makanan sebesar 29%. Sedangkan dengan mengadopsi diet vegetarian akan memotong emisi terkait makanan sebesar 63% dan diet vegan 70%.

Pergeseran diet bisa menghasilkan penghematan sebesar 700-1.000 miliar dolar per tahun untuk biaya kesehatan, perawatan, serta kehilangan hari kerja akibat sakit.

Para peneliti menemukan, tiga perempat dari semua manfaat akan terjadi di negara berkembang, meskipun dampak per kapita akan lebih terasa di negara-negara maju akibat tingkat tingkat konsumsi daging dan obesitas yang lebih tinggi.

Misalnya, konsumsi daging merah yang lebih sedikit dan meningkatnya asupan buah dan sayur yang lebih banyak memiliki efek terbesar di Asia Timur, Barat dan Amerika Latin karena ditemukan menjadi faktor terbesar dalam memotong kematian di wilayah tersebut.

Sedangkan, asupan kalori yang lebih rendah akan menurunkan jumlah orang dengan obesitas, sehingga memainkan peran kunci dalam meningkatkan kesehatan di Mediterania Timur, Amerika Latin dan negara-negara Barat, kata studi tersebut.

Tapi itu tidak akan mudah. Untuk mencapai diet yang sesuai pedoman tersebut memerlukan peningkatan 25 persen dalam konsumsi harian buah-buahan dan sayuran serta mengurangi jumlah asupan daging merah sebanyak 56 persen.

"Kami tidak mengharapkan semua orang untuk menjadi vegan," tambah Springmann. "Tapi, perubahan iklim yang buruk akibat sistem pangan seperti sekarang ini akan sulit diatasi, bila hanya mengandalkan teknologi. Mengadopsi pola diet sehat dan lebih ramah lingkungan dapat menjadi langkah besar untuk memperbaiki kesehatan global,” saran peneliti.

(Ayunda Pininta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Mastering Financial Modeling Success in B2B Selling

[X]
×