"Produksi kami mengadaptasi dari filmnya dan akan menampilkan full nyanyian, akting, dansa, dan semua koreografi tarian. Sebelum ke Jakarta kami sudah tiga minggu latihan dan pentas di New York," ungkap tour manager Justin Scholl, saat jumpa pers di Ciputra Artpreneur Theatre, Rabu (6/4/2016).
Dalam menghidupkan tokoh dongeng di atas panggung, terdapat berbagai elemen di balik layar. Dari pembuatan dan penggunaan make up khusus, kostum yang dibua secara akurat dan detail, sampai persoalan spesial effect pada set panggung yang membawa penonton ke negeri dongeng. "Kami membawa 10 kontainer untuk memindahkan set dan peralatan panggung dari kota ke kota. Dan juga ada 20 trailer untuk kostum, 5 trailer khusus ramput palsu," jelas Scholl.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap karakter punya rambut palsunya masing-masing. Ada satu karakter yang rambutnya seperti candy, benar-benar fantasy dan terlihat seperti candy, tapi tidak bisa dimakan," ujarnya tertawa.
Khusus untuk panggung 'Shrek the Musical' akan ada 60 pergantian adegan berdasarkan pergantian layar LED dan set panggung. Di atas panggung nanti, lebih dari 60 pencahayaan yang dirancang dan dapat bergerak serta 100 pencahayaan lampu standar.
Scholl kembali menjelaskan untuk karakter Shrek yang diperankan oleh Kyle Timson membutuhkan waktu merias selama dua jam lamanya. "Ya, saya harus duduk 2 jam untuk dirias, diam, dan menyerahkan semuanya kepada make up artist. Lalu pakai kostum dan boots yang membuat saya tambah tinggi," tambah Timson.
Baca Juga: Bertemu dengan Pemeran Shrek dan Fiona di 'Shrek the Musical' Jakarta!
"Dan kami tidak hanya memakai sarjana make up spesial effect saja. Tapi dia harus punya keahlian dan kemampuan lainnya," timpal Scholl.
Timson kembali menjelaskan memang yang membuat tertantang ada di persoalan riasan. "Untuk produk yang kami pakai sangat luar biasa sehingga tidak menyulitkan untuk bergerak. Setelah tampil selesai, kami dikasih pelembab agar kulit segar."
Lewat filmnya yang booming, 'Shrek' telah dikenal sebagai kisah yang 'mengacaukan' dunia fantasi dongeng karena bukan pangeran tampan, melainkan seorang "ogre" alias raksasa hijau yang datang menyelamatkan sang putri. Ditambah dengan kehadiran seekor keledai yang cerewet, seorang musuh yang cepat marah, roti jahe yang banyak ulah, dan berbagai keanehan yang tidak seharusnya ada di negeri dongeng.
Pertunjukan internasional 'Shrek The Musical' diproduksi oleh Broadway Entertainment Group FZ LLC dan NETworks Presentations, LLC. Setelah 'Shrek the Musical' Jakarta, Ciputra Artpreneur Theatre akan mementaskan broadway 'Annie' dan 'Vienna Boy's Choir' tahun ini.
Sedangkan tiket 'Shrek the Musical' dengan total 24 pertunjukan dari 5-22 Mei, dibanderol mulai dari Rp 750.000 sampai Rp 2.950.000.
(tia/doc)
