TEMPO.CO, Jakarta - Penumpang pesawat Lion Air JT 141 rute Pekanbaru - Medan dibuat panik karena ulah seorang penumpang berinisial S yang bercanda tengah membawa bom dalam tas saat berada di dalam kabin.
Pilot pesawat meminta seluruh penumpang turun dan bagasi kargo diperiksa untuk menjamin keamanan. "Penumpang itu berkelakar membawa bom dalam tasnya," kata Manajer Operasional Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Hasturman, Jumat, 8 Januari 2016.
Hasturman menceritakan, peristiwa berawal pada pukul 14.40 saat pesawat Lion Air JT 141 tengah boarding di area parkir D6 Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Seorang penumpang S yang diketahui merupakan anggota TNI itu berseloroh kepada seorang pramugari yang memintanya tas dipangkuannya dimasukkan dalam bagasi.
Saat pramugari menaikkan tas itu kata Hasturman, penumpang yang duduk dibangku 18B spontan saja mengucapkan kata dengan nada bercanda agar berhati-hati jangan sampai tasnya terjatuh. "Kalau tasnya terjatuh nanti meledak," kata penumpang itu kepada pramugari sambil berseloroh.
Namun pramugari menganggap bukan candaan biasa. Pramugari itu berasumsi bahwa tas yang dibawa penumpang tersebut adalah bom. Pramugari lalu melaporkan kejadian itu kepada pilot.
Tak lama berselang penumpang diminta turun, petugas memeriksa ulang seluruh kargo dan bagasi untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan.
Setelah dipastikan aman, pesawat yang membawa 187 penumpang itu akhirnya diberangkatkan pukul 18.00. Tidak ada terjadi kepanikan pasca kejadian tersebut. Seluruh penumpang memutuskan untuk berangkat dengan pesawat tujuan Kuala Namu, Sumatera Utara.
Seluruh penumpang yang terdata sudah diberangkatkan, kata Manajer Lion Group Tri Mulyono, kecuali penumpang yang membuat candaan ada bom tidak bisa diberangkatkan..
Penumpang yang buat geger itu tidak bisa diterbangkan karena menjalani pemeriksaan di kesatuannya Denpom TNI AD. "Yang bersangkutan sudah kami serahkan ke kesatuan TNI untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Hasturman.
RIYAN NOFITRA