Sukses

Dianggap Sesat, Deklarasi Ormas Bubar

Rencana deklarasi ormas Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar di Solo, Jawa Tengah, kembali mendapat penolakan karena dianggap mengusung aliran sesat terselubung.

Liputan6.com, Solo: Penolakan terhadap berdirinya organisasi massa (ormas) Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar terus bermunculan di berbagai daerah di Tanah Air. Di Solo, Jawa Tengah, misalnya. Puluhan anggota Front Pembela Pancasila (FPP) sudah berkumpul di depan Gelanggang Olahraga Sritek Arena sejak Ahad (29/4) siang, beberapa jam sebelum acara deklarasi ormas tersebut dimulai.

Suasana semakin panas ketika puluhan Laskar Islam Solo (LIS) tiba di lokasi yang sama, turut bergabung berupaya menggagalkan deklarasi. Tak hanya meneriakkan penolakan di luar gedung, massa FPP dan LIS bahkan berupaya masuk ke gedung, memaksa pembubaran persiapan panitia. Di dalam, massa juga menyita sejumlah spanduk yang kemudian diamankan polisi.

Penolakan warga terhadap keberadaan Gafatar disebabkan banyaknya fakta di lapangan yang menunjukkan ormas itu adalah gerakan yang menyimpang. Baik dari nilai agama maupun Pancasila.

Sebaliknya, menanggapi adanya penolakan, pihak Gafatar menyatakan mereka yang menolak tidak memahami ormas Gafatar yang sesungguhnya.

Penolakan warga terhadap Gafatar berlatar belakang anggapan bahwa ormas ini sebagai perpanjangan dari sekte Al-Qiyadah al Islamiyah, Komunitas Millah Abraham, Komar, pimpinan nabi palsu Ahmad Mushaddeq. Selain di Kota Solo, penolakan telah disuarakan warga Yogyakarta dan Gowa, Sulawesi Selatan, serta sejumlah wilayah lainnya.(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini