"Kalau buat saya, belilah produk yang tidak terpengaruh oleh dolar. Beli produk Indonesia, karena aku nggak terlalu suka belanja dari luar," kata Dinda saat ditemui di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Selasa (17/3).
Bagi Dinda, walaupun kadang produk Indonesia lebih mahal, tapi tak ada salahnya cinta produk sendiri. Ia mencontohkan kain batik. Selain membeli batik, Dinda juga menjaga warisan koleksi batiknya.
"Saya nggak ngitungin, tapi banyak warisan batik dari nyokap sampai nenek. Karena saya anak perempuan jadi saya diwarisin," lanjutnya.
Advertisement
Dinda sadar bahwa tiap kain batik punya sejarahnya masing-masing, sehingga ia tak sembarangan meminjamkan pada orang lain. Belajar dari internet, Dinda akhirnya sukses merawat kain-kain batik lama yang cukup rapuh.
"Iya, (menyimpannya) digulung aja, tidak dilipat. Karena rapuh, supaya pola batik nggak berubah. Sekarang kita punya barang yang rare. Gimana caranya biar nggak rusak," pungkasnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/abs/rzm)
Advertisement