Begini Kata Menteri Yohana Soal Kondisi Bocah yang Dipukul Oknum Marinir

Begini Kata Menteri Yohana Soal Kondisi Bocah yang Dipukul Oknum Marinir

Rini Friastuti - detikNews
Selasa, 12 Jan 2016 23:43 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise malam ini menjenguk bocah yang dipukuli oknum marinir. Yohana menuturkan bahwa bocah itu dalam kondisi yang belum stabil sehingga belum bisa berbicara rinci tentang kejadian yang ia alami.

"Iya, anak itu antara sadar dan kaget, jadi apakah betul pembicaraannya betul atau tidak akan kita kaji terus," kata Yohana kepada awak media di RS Prikasih, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Selasa (12/1/2016).

Yohana menuturkan bahwa kedatangannya adalah sebagai bentuk bagaimana dia menjalankan tugas. Dia melihat memang ada bekas penganiayaan di tubuh bocah berusia 12 tahun tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisinya memang ada tanda tanda penganiayaan, namun saya belum bisa pastikan karena apa. Saya harus kaji lagi dengan tim saya," ujarnya.

Keluarga bocah tersebut sempat bercerita tentang bagaimana peristiwa penganiayaan terjadi. Namun, Yohana masih menunggu kepastian cerita itu sambil menunggu keterangan dokter.

"Tadinya saya mau ketemu dokternya menanyakan perkembangan kesehatan anak itu, tapi dokternya tidak ada. Adanya besok pagi, jadi besok staf saya akan datang besok pagi untuk memantau kembali," jelas Yohana.

Yohana memastikan bahwa negara hadir di kejadian seperti ini dan kementeriannya akan terus mendampingi. Apabila laporan ini diminta oleh presiden, maka dia siap menghadap.

"Itu tugas saya, jadi apabila ada kasus yang berhubungan dengan anak, sebagai perwakilan negara saya akan datang. Kalau ditanya presiden, pasti akan saya laporkan," tegasnya.

Insiden ini terjadi pada Minggu (9/1) lalu. Bocah ini sedang bermain layangan bersama beberapa orang teman-temannya di Bumi Marinir Cilandak lalu tiba-tiba dihampiri oleh beberapa orang anggota TNI dan menuduh mereka mencuri burung. Dia lalu dipukuli.

TNI AL telah membenarkan peristiwa ini. Pelakunya adalah oknum marinir.

"Kejadiannya benar. Itu bukan Denjaka, itu marinir," kata Kadispen TNI AL Kolonel Suhardi kepada detikcom, Selasa (12/1/2016).

(rii/imk)