Fahri Curhat Didesak Mundur, Hidayat: Kita Selesaikan di Internal PKS

Fahri Curhat Didesak Mundur, Hidayat: Kita Selesaikan di Internal PKS

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Senin, 11 Jan 2016 12:49 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Fahri Hamzah seolah melawan desakan mundur dari sejumlah elite PKS sebagai wakil ketua DPR. Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nurwahid tak ingin persoalan ini berlarut-larut.

"Ya biar sesuai harapan Fahri Hamzah kita selesaikan di internal PKS," kata Hidayat kepada detikcom, Senin (16/1/2016) siang.

Memang keluarnya curahan hati Fahri Hamzah yang seolah merasa dizalimi cukup mengagetkan. Karena selama ini tak banyak elite PKS yang buka-bukaan soal persoalan internal partai dakwah ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi Hidayat, hal semacam ini bisa diselesaikan baik-baik. "Jadi biarlah kita selesaikan," kata Hidayat.

Lalu seperti apa jalan penyelesaian persoalan internal PKS yang sudah terlanjur meluas ini? Apalagi sejumlah kolega Fahri di DPR sudah berujar DPP PKS tak bisa serta-merta mengganti pimpinan DPR.

"Termasuk apa memang ada pergantian atau tidak ada pergantian, semua itu bagian dari proses yang belum selesai ujungnya," tutur Hidayat saat dihubungi Senin pagi.

Sebelumnya Fahri Hamzah, lewat keterangannya, menegaskan tak pernah ada satu pun kader PKS yang mendesak dia mundur dari kursi wakil ketua DPR. Namun dia mengungkap Ketua Majelis Syuro PKS yang baru Salim Segaf Al-Jufri pernah mengutarakan permintaan itu kepada dirinya.

Namun permintaan Salim Segaf bagi Fahri bersifat pribadi. Karena itu Fahri menjawab permintaan itu secara pribadi pula. Fahri menyatakan belum pernah mendapatkan surat tertulis dari partainya untuk mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua DPR.

"Terkait permintaan mundur dari kader dan simpatisan, perlu saya jelaskan bahwa saya belum pernah menerima selembar surat apapun dari kader  PKS yang meminta saya mengundurkan diri. Hanya memang pernah ada pembicaraan pribadi dengan Ketua Majelis Syuro PKS.  Namun karena permintaan itu bersifat pribadi – bukan keputusan lembaga atau institusi partai - maka saya juga telah memberikan tanggapan secara pribadi pula. Terkait hal ini, saya akan menjelaskan secara lengkap pada kesempatan yang lain," kata Fahri kepada detikcom, Minggu (10/1) kemarin.


(van/nrl)